Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa
Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut
memiliki fungsi-fungsinya tersendiri di dalam sebuah Rangkaian Elektronika.
Seiring dengan perkembangan Teknologi, komponen-komponen Elektronika makin
bervariasi dan jenisnya pun bertambah banyak. Tetapi komponen-komponen dasar
pembentuk sebuah peralatan elektronika terdiri dari dua jenis. Yaitu, komponen pasif dan aktif. Komponen pasif adala komponen elektronika yang dapat bekerja tanpa membutuhkan arus tambahan dari luar. Misalnya, resistor tidak membutuhkan arus untuk dapat bekerja. Meskipun tidak mendapat arus, resistor akan tetap dapat bekerja (sebagai penghambat arus). Hal ini dapat dilihat dari nilai resistor yang diukur dengan menggunakan AVO meter tidak akan terpengaruh ketika ada arus/tidak ada arus yang mengalir. Sedangkan komponen aktif adalah sebuah komponen yang membutuhkan arus untuk dapat bekerja, Misalnya adalah Transistor. Transistor dapat bekerja jika ada arus pada basis transistor sehingga dapat mengalirkan arus dari collector ke emittor (NPN) atau dari basis ke emittor (PNP).
Berikut merupakan contoh komponen pasif, yaitu:
A.
Resistor
Resistor atau disebut juga dengan
Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan
mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor
atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode
angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor
sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.
Jenis-jenis Resistor diantaranya
adalah :
- Resistor yang Nilainya Tetap
- Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini
sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
- Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan
intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light
Dependent Resistor
- Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan
perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive
Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient)
B.
Kapasitor (Capacitor)
Kapasitor atau disebut juga dengan
Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau
muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator)
diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai
perata arus pada rectifier (Penyearah) dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power
Supply/pada rangkaian power supply/adaptor/catu daya. Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F)
Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :
- Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas.
Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap
terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan
Kapasitor Keramik.
- Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas
Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau
Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum
- Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis
ini sering disebut dengan Variable Capasitor.
C.
Induktor (Inductor)
Induktor atau disebut juga dengan
Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur
Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil
banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan
dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk
Induktor adalah Henry (H).
Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :
- Induktor yang nilainya tetap
- Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut
dengan Coil Variable.
0 komentar:
Posting Komentar