Senin, 22 Oktober 2018

Jenis-jenis Komponen Elektronika


    Peralatan Elektronika adalah sebuah peralatan yang terbentuk dari beberapa Jenis Komponen Elektronika dan masing-masing Komponen Elektronika tersebut memiliki fungsi-fungsinya tersendiri di dalam sebuah Rangkaian Elektronika. Seiring dengan perkembangan Teknologi, komponen-komponen Elektronika makin bervariasi dan jenisnya pun bertambah banyak. Tetapi komponen-komponen dasar pembentuk sebuah peralatan elektronika terdiri dari dua jenis. Yaitu, komponen pasif dan aktif. Komponen pasif adala komponen elektronika yang dapat bekerja tanpa membutuhkan arus tambahan dari luar. Misalnya, resistor tidak membutuhkan arus untuk dapat bekerja. Meskipun tidak mendapat arus, resistor akan tetap dapat bekerja (sebagai penghambat arus). Hal ini dapat dilihat dari nilai resistor yang diukur dengan menggunakan AVO meter tidak akan terpengaruh ketika ada arus/tidak ada arus yang mengalir. Sedangkan komponen aktif adalah sebuah komponen yang membutuhkan arus untuk dapat bekerja, Misalnya adalah Transistor. Transistor dapat bekerja jika ada arus pada basis transistor sehingga dapat mengalirkan arus dari collector ke emittor (NPN) atau dari basis ke emittor (PNP). 

Berikut merupakan contoh komponen pasif, yaitu:

A. Resistor
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω). Nilai Resistor biasanya diwakili dengan Kode angka ataupun Gelang Warna yang terdapat di badan Resistor. Hambatan Resistor sering disebut juga dengan Resistansi atau Resistance.
Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :
  1. Resistor yang Nilainya Tetap
  2. Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
  3. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
  4. Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient)
B. Kapasitor (Capacitor)
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu. Fungsi-fungsi Kapasitor (Kondensator) diantaranya adalah dapat memilih gelombang radio pada rangkaian Tuner, sebagai perata arus pada rectifier (Penyearah) dan juga sebagai Filter di dalam Rangkaian Power Supply/pada rangkaian power supply/adaptor/catu daya. Satuan nilai untuk Kapasitor (Kondensator) adalah Farad (F)

Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :

  1. Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
  2. Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum
  3. Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor.
C. Induktor (Inductor)
Induktor atau disebut juga dengan Coil (Kumparan) adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi sebagai Pengatur Frekuensi, Filter dan juga sebagai alat kopel (Penyambung). Induktor atau Coil banyak ditemukan pada Peralatan atau Rangkaian Elektronika yang berkaitan dengan Frekuensi seperti Tuner untuk pesawat Radio. Satuan Induktansi untuk Induktor adalah Henry (H).

Jenis-jenis Induktor diantaranya adalah :

  1. Induktor yang nilainya tetap
  2. Induktor yang nilainya dapat diatur atau sering disebut dengan Coil Variable.

0 komentar:

Posting Komentar