1.1 PENGERTIAN RESISTOR
Bahan
yang memmpunyai banyak electron bebas disebut konduktor, sedangkan bahan yang
mempunyai sedikit electron bebas disebut isolator. Konduktor memberikan tahanan
/perlawanan yang rendah terhadap aliran arus litrik, dan isolator memberikan
tahanan yang tinggi terhadap aliran arus(Cekmas Cekdin Taufik Barlian,2013:3).
Dapat
didefinisikan tahanan listrik adalah perlawanan yang diberikan oleh bahan
terhadap aliran arus listrik(Cekmas Cekdin Taufik Barlian,2013:3).
Resistor merupakan salah satu komponen elektronika yang terbuat dari
bahan isolator yang berfungsi sebagai penghambat arus dan tegangan. Selain itu,
resistor juga dapat berfungsi sebagai pembagi arus dan tegangan pada rangkaian
elektronika. Ada dua jenis symbol resistor yang adadi dunia, diantaranya:
Tabel 1.1 Macam - macam simbol resistor
Resistor
merupakan komponen
elektronik yang memiliki dua kaki dan didesain untuk mengatur
tegangan dan arus listrik,
dengan nilai resistansi (hambatan)
tertentu.
Hukum Ohm menyatakan bahwa
tegangan V pada terminal-terminal penghantar berbanding lurus terhadap arus /
yang mengalir melalui penghantar dan dikalikan dengan tahanan R pada penghantar
tersebut(Cekmas Cekdin Taufik Barlian,2013:4).
Menurut Blocher (2003),
resistor terdapat hubungan berbanding lurus atau hubungan linear antara voltase
dan arus.
Semakin besar nilai
hambatannya, maka arus dan tegangannya akan semakin kecil. Semakin kecil nilai
hambatannya, maka arus dan tegangannya akan semakin besar. Hal ini sesuai
dengan bunyi hukum Ohm.
V : Tegangan (V)
I : Arus (A)
R :
Resistansi (Ω)
1.2 FUNGSI - FUNGSI RESISTOR
Fungsi
dari resistor antara lain dapat menahan sebagian arus listrik sesuai dengan
kebutuhan suatu rangkaian elektronika, menurunkan tegangan sesuai yang dibutuhkan
oleh rangkaian elektronika (Malvino:1996)
Dapat disimpulkan bahwa
fungsi-fungsi resistor di
dalam rangkaian elektronika diantaranya adalah sebagai berikut:
·
Sebagai
pembagi arus listrik
·
Sebagai
pengatur arus listrik
·
Sebagai
pembagi tegangan listrik
·
Sebagai
penurun tegangan listrik
·
Sebagai
penahan arus listrik
1.3 JENIS - JENIS RESISTOR
Pada umumnya Resistor dapat
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah fixed resistor (resistor dengan nilai
tetap) dan variable resistor
(resistor yang nilainya berubah-ubah).
A. Fixed Resistor
Fixed
resistor adalah jenis resistor yang memiliki nilai resistansinya tetap (Sugiri,2004). Nilai
resistansi atau hambatan resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna
ataupun kode angka. Pembacaan nilai resistor menggunakan kode warna dapat melihat table berikut:
Gambar 1.2 Gambar gelang warna resistor
(Sumber: http://zonaelektro.net/resistor-karakteristik-nilai-dan-fungsinya/)
(Sumber: http://zonaelektro.net/resistor-karakteristik-nilai-dan-fungsinya/)
Adapun cara pembacaan nilai pada gelang warna resistor
dapat dilihat pada gambar dibawah ini:
Dari gambar di atas, diketahui bahwa
nilai resistor tersebut adalah:
10 x 100.000 = 1000.000 Ω = 1 MΩ ±10%
10 x 100.000 = 1000.000 Ω = 1 MΩ ±10%
Untuk
pembacaan nilai resistor yang sudah tertulis nilainya hampir sama dengan tipe
kode warna. Sebagai contoh kita lihat
pada gambar 1.4 dimana tertulis 301
yang berarti:
3 = angka digit pertama
0 = angka digit kedua
1 = pengali (10¹)
Jadi, nilai dari kode 301 adalah 30 x 10¹ = 300 Ω
3 = angka digit pertama
0 = angka digit kedua
1 = pengali (10¹)
Jadi, nilai dari kode 301 adalah 30 x 10¹ = 300 Ω
Bentuk dan Simbol Fixed
Resistor :
Gambar 1.5 Simbol fixed resistor
(Sumber: http://teknikelektronika.com/pengertian-resistor-jenis-jenis-resistor/)
Berikut merupakan macam – macam fixed resistor berdasarkan komposisi
bahan pembuatnya diantaranya adalah :
1.3.1
Carbon
Composition Resistor (Resistor Komposisi Karbon)
Resistor
jenis carbon composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur
dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar mendapatkan nilai
resistansi yang diinginkan. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula
nilai resistansi atau nilai hambatannya. Nilai Resistansi yang sering ditemukan
di pasaran untuk Resistor jenis carbon composistion resistor ini biasanya
berkisar dari 1Ω sampai 200MΩ dengan daya 1/10W sampai 2W.
1.3.2
Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)
Resistor jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon yang diendapkan
Subtrat isolator yang dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansi carbon
film resistor yang tersedia
di pasaran biasanya berkisar diantara 1Ω sampai 10MΩ dengan daya 1/6W hingga
5W. Carbon film resistor dapat
bekerja di suhu antara -55°C hingga 155°C.
1.3.3 Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)
Metal film resistor adalah jenis resistor yang
dilapisi dengan Film logam yang tipis
ke subtrat keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya
dipengaruhi oleh panjang, lebar dan ketebalan spiral logam.
B. Variable Resistor
Resistor
nonlinear adalah resistor yang besar tahanannya dapat diubah-ubah akibat
pengaruh faktor-faktor luar seperti fotoresistor, thermistor,dansebagainya
(Sugiri,2004).
Variable Resistor adalah jenis
resistor yang nilai resistansinya dapat berubah - ubah dan dapat diatur sesuai
dengan keinginan. Pada umumnya variable
resistor terbagi menjadi dua, yaitu potensiometer dan trimpot. Selain itu
ada pula resistor yang nilainya dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi di
sekitarnya (nilainya tergantung oleh tinggi rendahnya suhu, intensitas cahaya
yang diterimanya).
Adapun macam-macam variable resistor yang biasa dijumpai di
kehidupan sehari - hari, diantaranya:
1.3.5
Potensiometer
Gambar
1.6 Bentuk
fisik dan simbol dari potensiometer
(Sumber: https://serviceku.wordpress.com)
(Sumber: https://serviceku.wordpress.com)
Potensiometer merupakan jenis variable resistor yang nilai
resistansinya dapat berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah
tuas yang terdapat pada Potensiometer.
Nilai resistansi potensiometer
biasanya tertulis di badan potensiometer
dalam bentuk kode angka. Biasanya tertulis 5K, 10K, 50K, 100K dsb.
1.3.6 Trimmer Potensiometer
(Trimpot)
Trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah jenis Variable Resistor yang
berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan
tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu
seperti Obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.
1.3.6
Thermistor
(Thermal Resistor)
Thermistor
adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat berubah – ubah sesuai dengan suhu disekitarnya. Thermistor
merupakan Singkatan dari “Thermal
Resistor”. Terdapat dua jenis Thermistor yaitu NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient).
1.3.7
LDR (Light Dependent Resistor)
Gambar 1.9 Simbol dan bentuk fisik LDR
(Sumber: http://teknikelektronika.com)
LDR atau Light
Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai Resistansinya dipengaruhi
oleh intensitas Cahaya yang diterimanya. Besarnya nilai hambatan pada Sensor
Cahaya LDR (Light Dependent Resistor)
tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2015, (Online), http://elektronika-dasar.web.id/komponen/sensor-tranducer/sensor-cahaya-ldr-light-dependent-resistor/, diakses pada 24 Oktober 2016
Anonymous. 2015, (Online), http://zonaelektro.net/mengukur-resistor-menggunakan-multimeter/, diakses pada 26 Oktober 2016
Anonymous. 2015, (Online), http://www.elektronika123.com/cara-mengukur-resistor/. diakses pada 27 Oktober 2016
Anonymous. 2015, (Online),
http://www.elektronika123.com/mengukur-arus-dan-tegangan/. diakses pada 27
Oktober 2016
Helena Putri. 2015, (Online),
http://putriahelena.blogspot.co.id/2015/01/makalah-resistor.html. diakses pada
27 Oktober 2016
Anonymous.2011. Sumber Listrik Arus Searah (DC), (Online),
(http:www.sumber-listrik-arus-searah-elektronika-dasar.html ), diakses 29
Oktober 2016.
Anonymous.2016. Resistor (Online), (https://id.wikipedia.org/wiki/Resistor),
diakses 31 Oktober 2016.
Anonymous.2016. Light Dependent Resistor | LDR and Working Principle
of LDR (Online), (http://www.electrical4u.com/light-dependent-resistor-ldr-working-principle-of-ldr/),
diakses 31 Oktober 2016.
Anonymous.2016. What is Thermistor? (Online), (http://www.futureelectronics.com/en/passives/thermistor.aspx), diakses 31 Oktober 2016.
Blocher, R.
2003. Dasar Elektronika. Yogyakarta: Andi
Yogyakarta.
A.P, Malvino. 1996. Prinsip-prinsip
Elektronika. Jakarta: Erlangga
Sutrisno. 1987. Elektronika Teori dan Penerapannya. Bandung
: ITB.
Cekdin, cekmas dan Taufik Barlian. 2013. Rangkaian Listrik.
Palembang: Andi Yogyakarta
0 komentar:
Posting Komentar