Minggu, 04 Desember 2016

Jenis - Jenis Resistor



Gambar 1.1 Gambar macam-macam resistor
(Sumber: http://teknikelektronika.com/)

1.1 PENGERTIAN RESISTOR


Bahan yang memmpunyai banyak electron bebas disebut konduktor, sedangkan bahan yang mempunyai sedikit electron bebas disebut isolator. Konduktor memberikan tahanan /perlawanan yang rendah terhadap aliran arus litrik, dan isolator memberikan tahanan yang tinggi terhadap aliran arus(Cekmas Cekdin Taufik Barlian,2013:3).

Dapat didefinisikan tahanan listrik adalah perlawanan yang diberikan oleh bahan terhadap aliran arus listrik(Cekmas Cekdin Taufik Barlian,2013:3).

Resistor merupakan salah satu komponen elektronika yang terbuat dari bahan isolator yang berfungsi sebagai penghambat arus dan tegangan. Selain itu, resistor juga dapat berfungsi sebagai pembagi arus dan tegangan pada rangkaian elektronika. Ada dua jenis symbol resistor yang adadi dunia, diantaranya:


Tabel
1.1  Macam - macam simbol resistor

Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki dua kaki dan didesain untuk mengatur tegangan dan arus listrik, dengan nilai resistansi (hambatan)  tertentu.

Hukum Ohm menyatakan bahwa tegangan V pada terminal-terminal penghantar berbanding lurus terhadap arus / yang mengalir melalui penghantar dan dikalikan dengan tahanan R pada penghantar tersebut(Cekmas Cekdin Taufik Barlian,2013:4).

Menurut Blocher (2003), resistor terdapat hubungan berbanding lurus atau hubungan linear antara voltase dan arus.

Semakin besar nilai hambatannya, maka arus dan tegangannya akan semakin kecil. Semakin kecil nilai hambatannya, maka arus dan tegangannya akan semakin besar. Hal ini sesuai dengan bunyi hukum Ohm.
           

          
V      : Tegangan           (V)
I       : Arus                   (A)
R      : Resistansi          (Ω)


1.2 FUNGSI - FUNGSI RESISTOR


Fungsi dari resistor antara lain dapat menahan sebagian arus listrik sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika, menurunkan tegangan sesuai yang dibutuhkan oleh rangkaian elektronika (Malvino:1996)
Dapat disimpulkan bahwa fungsi-fungsi resistor di dalam rangkaian elektronika diantaranya adalah sebagai berikut:
·            Sebagai pembagi arus listrik
·            Sebagai pengatur arus listrik
·            Sebagai pembagi tegangan listrik
·            Sebagai penurun tegangan listrik
·            Sebagai penahan arus listrik

1.3 JENIS - JENIS RESISTOR


Pada umumnya Resistor dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, diantaranya adalah fixed resistor (resistor dengan nilai tetap) dan variable resistor (resistor yang nilainya berubah-ubah).

A.    Fixed Resistor


Fixed resistor adalah jenis resistor yang memiliki nilai resistansinya tetap (Sugiri,2004). Nilai resistansi atau hambatan resistor ini biasanya ditandai dengan kode warna ataupun kode angka. Pembacaan nilai resistor menggunakan  kode warna dapat melihat table berikut:



Gambar 1.2 Gambar gelang warna resistor
(Sumber: http://zonaelektro.net/resistor-karakteristik-nilai-dan-fungsinya/)

Adapun cara pembacaan nilai pada gelang warna resistor dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 1.3 Gambar gelang resistor dan nilainya
(Sumber: http://teknikelektronika.com/)

Dari gambar di atas, diketahui bahwa nilai resistor tersebut adalah:
            10 x 100.000 = 1000.000 Ω = 1 MΩ ±10%



Gambar 1.4 Gambar resistor dengan nilai tertulis
(Sumber: http://teknikelektronika.com/)

   Untuk pembacaan nilai resistor yang sudah tertulis nilainya hampir sama dengan tipe kode warna. Sebagai contoh  kita lihat pada gambar 1.4 dimana tertulis 301 yang berarti:
3          = angka digit pertama
0          = angka digit kedua
1          = pengali (10¹) 
Jadi, nilai dari kode 301 adalah 30 x 10¹ = 300 Ω

Bentuk dan Simbol Fixed Resistor :

Gambar 1.5 Simbol fixed resistor
(Sumber: http://teknikelektronika.com/pengertian-resistor-jenis-jenis-resistor/)

Berikut merupakan macam – macam fixed resistor berdasarkan komposisi bahan pembuatnya diantaranya adalah :

1.3.1        Carbon Composition Resistor (Resistor Komposisi Karbon)


Resistor jenis carbon composistion ini terbuat dari komposisi karbon halus yang dicampur dengan bahan isolasi bubuk sebagai pengikatnya (binder) agar mendapatkan nilai resistansi yang diinginkan. Semakin banyak bahan karbonnya semakin rendah pula nilai resistansi atau nilai hambatannya. Nilai Resistansi yang sering ditemukan di pasaran untuk Resistor jenis carbon composistion resistor ini biasanya berkisar dari 1Ω sampai 200MΩ dengan daya 1/10W sampai 2W.


1.3.2        Carbon Film Resistor (Resistor Film Karbon)

Resistor jenis Carbon Film ini terdiri dari filem tipis karbon yang diendapkan Subtrat isolator yang dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansi carbon  film  resistor yang tersedia di pasaran biasanya berkisar diantara 1Ω sampai 10MΩ dengan daya 1/6W hingga 5W. Carbon film resistor dapat bekerja di suhu antara -55°C hingga 155°C.

1.3.3 Metal Film Resistor (Resistor Film Logam)

Metal film resistor adalah  jenis resistor yang dilapisi dengan Film logam yang tipis ke subtrat keramik dan dipotong berbentuk spiral. Nilai resistansinya dipengaruhi oleh panjang, lebar  dan ketebalan spiral logam.

B. Variable Resistor


Resistor nonlinear adalah resistor yang besar tahanannya dapat diubah-ubah akibat pengaruh faktor-faktor luar seperti fotoresistor, thermistor,dansebagainya (Sugiri,2004).
Variable Resistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat berubah - ubah dan dapat diatur sesuai dengan keinginan. Pada umumnya variable resistor terbagi menjadi dua, yaitu potensiometer dan trimpot. Selain itu ada pula resistor yang nilainya dapat berubah-ubah sesuai dengan kondisi di sekitarnya (nilainya tergantung oleh tinggi rendahnya suhu, intensitas cahaya yang diterimanya).
 Adapun macam-macam variable resistor yang biasa dijumpai di kehidupan sehari - hari, diantaranya:

1.3.5        Potensiometer

 
Gambar 1.6 Bentuk fisik dan simbol dari potensiometer
(Sumber: https://serviceku.wordpress.com)

        Potensiometer merupakan jenis variable resistor yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah dengan cara memutar porosnya melalui sebuah tuas yang terdapat pada Potensiometer. Nilai resistansi potensiometer biasanya tertulis di badan potensiometer dalam bentuk kode angka. Biasanya tertulis 5K, 10K, 50K, 100K dsb.

1.3.6 Trimmer Potensiometer (Trimpot)


Gambar 1.7 Bentuk fisik dan simbol dari trimpot
(Sumber:
https://serviceku.wordpress.com/)

Trimpot (Trimmer Potensiometer) adalah jenis Variable Resistor yang berfungsi seperti Potensiometer tetapi memiliki ukuran yang lebih kecil dan tidak memiliki Tuas. Untuk mengatur nilai resistansinya, dibutuhkan alat bantu seperti Obeng kecil untuk dapat memutar porosnya.

1.3.6        Thermistor (Thermal Resistor)


        Thermistor adalah jenis resistor yang nilai resistansinya dapat berubah – ubah  sesuai dengan suhu disekitarnya. Thermistor merupakan Singkatan dari “Thermal Resistor”. Terdapat dua jenis Thermistor yaitu NTC (Negative Temperature Coefficient) dan PTC (Positive Temperature Coefficient).
 
Gambar 1.8 Simbol dan bentuk fisik PTC dan NTC
(Sumber: http://teknikelektronika.com)

1.3.7        LDR (Light Dependent Resistor)


Gambar 1.9
Simbol dan bentuk fisik LDR
(Sumber: http://teknikelektronika.com)


LDR atau Light Dependent Resistor adalah jenis Resistor yang nilai Resistansinya dipengaruhi oleh intensitas Cahaya yang diterimanya. Besarnya nilai hambatan pada Sensor Cahaya LDR (Light Dependent Resistor) tergantung pada besar kecilnya cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri.


DAFTAR PUSTAKA




Anonymous. 2015, (Online), http://zonaelektro.net/mengukur-resistor-menggunakan-multimeter/, diakses pada 26 Oktober 2016

Anonymous. 2015, (Online), http://www.elektronika123.com/cara-mengukur-resistor/. diakses pada 27 Oktober 2016

Anonymous. 2015, (Online), http://www.elektronika123.com/mengukur-arus-dan-tegangan/. diakses pada 27 Oktober 2016

Helena Putri. 2015, (Online), http://putriahelena.blogspot.co.id/2015/01/makalah-resistor.html. diakses pada 27 Oktober 2016

Anonymous.2011. Sumber Listrik Arus Searah (DC), (Online), (http:www.sumber-listrik-arus-searah-elektronika-dasar.html ), diakses 29 Oktober 2016.

Anonymous.2016. Resistor (Online), (https://id.wikipedia.org/wiki/Resistor), diakses 31 Oktober 2016.

Anonymous.2016. Light Dependent Resistor | LDR and Working Principle of LDR (Online), (http://www.electrical4u.com/light-dependent-resistor-ldr-working-principle-of-ldr/), diakses 31 Oktober 2016.


Anonymous.2016. What is Thermistor? (Online), (http://www.futureelectronics.com/en/passives/thermistor.aspx),  diakses 31 Oktober 2016.


Blocher, R. 2003. Dasar Elektronika. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.

 

A.P, Malvino. 1996. Prinsip-prinsip Elektronika.  Jakarta: Erlangga


Sutrisno. 1987. Elektronika Teori dan Penerapannya. Bandung : ITB.


Cekdin, cekmas dan Taufik Barlian. 2013. Rangkaian Listrik. Palembang: Andi Yogyakarta

0 komentar:

Posting Komentar