PENGERTIAN
Salah satu fungsi dioda adalah sebagai komponen utama
pada rangkaian clipper yaitu rangkaian yang bisa memotong (clip) suatu bagian
dari gelombang sinyal input tanpa merusak bagian sisa dari gelombang sinyal
yang telah terpotong tersebut. Rangkaian penyearah setengah gelombang pada
gambar 1 adalah contoh rangkaian clipper paling sederhana yang terdiri dari
sebuah dioda dan resistor. Arah peletakan dioda dalam rangkaian akan menentukan
bagian mana dari gelombang sinyal tersebut yang akan dipotong, apakah bagian
yang bernilai positif atau bagian yang bernilai negatif.
Gambar 1 Rangkaian penyearah setengah gelombang adalah
rangkaian clipper paling sederhana
Ada dua kategori umum dari clipper yaitu : seri dan
paralel. Rangkaian clipper dikategorikan seri apabila dioda yang digunakan
dirangkai seri dengan beban, sedangkan clipper paralel apabila dioda dirangkai
paralel dengan beban.
CLIPPER SERI
Contoh dari rangkaian clipper seri bisa anda
perhatikan pada gambar 2a yang terdiri dari dioda dan beban R. Gambar 2b
menunjukkan sinyal input dan output dari rangkaian clipper seri ini. Bisa kita
lihat pada gambar 2b, apabila tegangan sinyal AC kotak diinputkan pada
rangkaian clipper maka bagian negatif dari sinyal kotak itu dipotong sehingga
pada outputnya hanya menyisakan bagian positifnya saja. Hal yang sama juga
terjadi apabila sinyal AC segitiga diinputkan pada rangkaian clipper tersebut.
Analisa pada gambar 2, kita mengasumsikan dioda bersifat ideal. Tidak ada drop
tegangan, VT, pada saat dioda mengalami bias maju (forward bias).
Gambar 2 (a)
Rangkaian clipper seri. (b) Sinyal input dan output dari rangkaian clipper seri
Selain terdiri dari dioda dan resistor, terkadang
sumber tegangan DC juga ditambahkan pada rangkaian clipper seperti ditunjukkan
pada gambar 3.
Gambar 3 Rangkaian clipper seri dengan sumber tegangan DC
Tidak ada prosedur khusus untuk menganalisa rangkaian
seperti pada gambar 3. Tetapi ada beberapa konsep yang mungkin bisa membantu
anda dalam menganalisa rangkaian clipper seperti pada gambar 3 ini.
Pertama, perhatikan semua sumber tegangan yang ada di
dalam rangkaian itu dan arah dari dioda. Kita harus bisa menentukan apakah
tegangan total yang ada dalam rangkaian itu apakah bisa membuat dioda menjadi
“on” (bias maju) atau tidak. Untuk gambar 3, bila kita lihat arah dari dioda
maka tegangan vi harus bernilai positif agar dioda
itu bisa “on”. Selain harus bernilai positif, tegangan vi juga harus lebih besar
dari tegangan V agar dioda bisa “on”. Apabila tegangan vibernilai negatif, maka
dioda jelas berada dalam kondisi “off”.
Kedua, perhatikan transisi perubahan dari tegangan
sinyal input yang bisa merubah kondisi dioda. Untuk dioda yang ideal, titik
terjadinya transisi diantara kondisi on atau off adalah pada tegangan nol
volt (vd = 0) dan arus nol ampere (id = 0). Kita
terapkan kondisi id = 0 dan vd = 0 ini ke
rangkaian gambar 3, hasilnya adalah rangkaian pada gambar 4. Jadi, titik
transisi antara kondisi “on” atau “off” pada dioda adalah pada saat tegangan
input vi bernilai
vi = V
Gambar 4 Menentukan level transisi dari kondisi dioda
Apabila tegangan input, vi, lebih besar dari
tegangan V maka dioda menjadi “on” (diganti rangkaian short circuit). Bila
tegangan input, vi, kurang dari V maka dioda menjadi “off”
(diganti dengan open circuit).
Ketiga, berhati-hati terhadap polaritas dari tegangan
output vo. Ketika dioda berada dalam kondisi “on” atau short circuit seperti
ditunjukkan pada gambar 5, tegangan output vo dapat dihitung
dengan menggunakan hukum× Kirchoff tegangan (KVL),
bila arah arus loop nya searah jarum jam, maka diperoleh persamaan
vi – V – vo = 0
Dan tegangan outputnya adalah
vo = vi – V
Gambar 5 Menghitung tegangan output pada saat dioda “on”
Keempat, akan sangat membantu apabila kita bisa
menggambar bentuk gelombang tegangan output dibawah sinyal inputnya untuk
menentukan nilai sesaat dari tegangan output. Kita bisa menggambar bentuk
gelombang tegangan output berdasarkan titik-titik data dari langkah pertama
hingga ketiga dari penjelasan di atas seperti didemosnstrasikan pada gambar 6.
Gambar 6 Menggambar tegangan output berdasarkan data-data yang
sudah didapat
Anggap saja tegangan sesaat dari sinyal input, vi, sebagai sumber
tegangan DC terhadap tegangan output sesaat yang dihasilkan. Misalkan untuk
menghitung tegangan sesaat, pada saat kondisi vi = Vm (tegangan input
mencapai puncaknya) maka rangkaian yang dapat dianalisa pada saat kondisi ini
ditunjukkan pada gambar 7.
Gambar 7 Menghitung
tegangan output (vo) pada saat tegangan input bernilai maksimum (vi = Vm)
Apabila tegangan maksimum dari sinyal input lebih
besar dari tegangan V (Vm > V), maka
dioda menjadi “on” dan diganti menjadi short circuit. Tegangan output dapat
dihitung sesuai dengan persamaan vo = vi – V = Vm – V. Kemudian
hasil dari perhitungan ini dimasukkan ke dalam plot grafik pada gambar 7.
Pada saat vi = V, kondisi
dioda berubah (dari on ke off, atau dari off ke on). Pada saat tegangan input
bernilai minimum (vi = -Vm) maka dioda menjadi
open circuit dan tegangan output vo = 0V. Maka kurva
lengkap dari gelombang tegangan outputnya ditunjukkan pada gambar 8.
Gambar 8 Gambar
lengkap dari sinyal tegangan input dan output
CONTOH SOAL
Gambarkan bentuk gelombang tegangan output dari
rangkaian pada gambar 9.
Gambar 9 Rangkaian clipper seri
SOLUSI
Dioda pada rangkaian gambar 9 akan “on” pada saat
tegangan input vi bernilai positif. Pada saat tegangan input vi bernilai positif, maka
kondisi rangkaian ditunjukkan pada gambar 10 dan tegangan outputnya sebesar vo = vi + 5V.
Gambar 10 Tegangan output vo pada saat dioda
dalam kondisi “on”
Pada saat level transisi (dioda berada di antara
kondisi “on” atau “off”), maka tegangan dan arus dioda bernilai nol.
Rangkaiannya ditunjukkan pada gambar 11.
Gambar 11 Rangkaian pada saat dioda
dalam kondisi transisi (antara “on” dan “off”)
Ketika tegangan input, vi, kurang dari –5V,
dioda menjadi “off” dan diganti dengan open circuit. Apabila tegangan input
lebih dari -5V, maka dioda berada dalam kondisi “on” dan diganti dengan short
circuit. Bentuk gelombang dari tegangan input dan output ditunjukkan pada
gambar 12.
Gambar 12 Bentuk gelombang tegangan
input dan output
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Andriana Kusuma.2015.Dioda Clipper dan Clamper S1 Pendidikan Teknik Elektro. Malang.Universitas
Negeri Malang.
0 komentar:
Posting Komentar